Alhamdulillah, tepat hari ini usia pernikahan aku dan suami di bulan kedua, memasuki bulan ketiga. 22 Pebruari kemarin ijab yang diucapkan papa, disambut qabul dengan lantang namun tenang oleh laki-laki yang sekarang sudah sah menjadi suami serta imamku, Hasbiallah Yusuf, sampai akhir hayat kami, Insya Allah.
Masih sangat ingat bagaimana persiapan yang kami lakukan lima bulan menjelang hari H kemarin. Lelah luar biasa. Bahkan aku sempat mengalami stress ringan. Nggak bisa tidur, karena pikiran terus gerak memikirkan bagaimana ini bagaimana itu. Sering ribut dengan Hasbi yang saat itu sedang melanjutkan studi di Palembang.
Selama lima bulan itu, aku berkutat mengurus ini itu. Sampai sering lupa mandi waktu pergi kesana kemari. Putri, Syahri, Haikal, dan Yuli, setia 'mendampingi' ku dari pikiran ku masih waras, sampai akhirnya hampir kribo. Nongkrong di sebuah kafe gaul atau di pinggir jalan sambil menikmati es kelapa muda di daerah Lampienung sudah jadi rutinitas hampir tiap hari, tetap dengan keadaan lusuh. Dan aku masih sangat ingat perkataan Putri waktu itu "Aku curiga, jangan-jangan si nurul ini lupa untuk perawatan" mengingat waktu itu hanya tinggal sebulan lagi menuju hari H, dan aku masih kelayapan kesana kemari dengan keadaan tidak mandi!
Aah, semua kejadian lima bulan menjelang itu terbayar lunas, tuntas bahkan lebih saat semua prosesi, dari jam 5 pagi aku harus ke tempat bidan pengantin, tepat jam 8 nya ijab qabul di Mesjid Raya Baiturrahman, dan dilanjutkan dengan resepsi di gedung. Speechless, terharu, dan terselip rasa bangga saat melihat pelaminan Aceh yang berdiri megah.
Pelaminan Aceh
mereka yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik :)
Daan, tadaaa....
Itu adalah hadiah terindah monthanniversarry kami yang kedua ini. Alhamdulillah Ya Allah. Gambarnya diambil suami dengan tangan gemetar, tanggal 10 kemarin. Langsung kirim photo ini ke ibu mertua yang dokter kandungan, dan suami langsung peluk guling waktu ayahnya bilang "semoga nurul dan cucu ayah umi sehat. ayah umi akan jadi abusyik dan misyik (baca: kakek dan nenek), alhamdulillah."
Tesnya iseng-iseng waktu itu. Seminggu belakangan sebelum coba tes, badan meriang terus, kepala sakitnya luar biasa. Suami sempat cemas, dan berencana bawa aku ke rumah sakit buat check up. Tapi aku nya ngeyel, ngotot nggak mau pergi dan bilang kalau paling cuma pusing biasa. Biarpun suka nggak sanggup tahan kalau udah kumat sakit kepala dan meriangnya.
Pas malam tanggal 10 itu, siap maghrib aku dan suami keluar menuju Hotel Arya Duta, jemput kakakku yang kedua, Kak Dhani, yang waktu itu sedang ada rapat kerja di Palembang. Keluar, makan-makan, jalan-jalan ke Benteng Kuto Besak, liat Jembatan Ampera dari bawah dengan lampunya yang ganti warna warni, dan terakhir jalan di atas Jembatan Ampera sampai Stadion yang beberap waktu lalu jadi tempat diselengarakannya PON (yang keberapa lupa), setelah itu langsung antar Kak Dhani balik ke hotel, kemudian aku dan suami pulang ke rumah.
Sampai di rumah, aku ke kamar mandi dan iseng bawa testpack yang udah dibeli pas pergi tadi. Diam, gemetar waktu nunggu hasilnya keluar. Waktu nampak garis kedua dengan warna suram, gemetaran aku panggil suami dan langsung serahin stik tesnya. Langsung di photo suami buat dikirim ke orang tuanya untuk tau hasilnya, dan Alhamdulillah benar aku positif. Aku hamil! >_<
Suami salah tingkah. Senyum-senyum sendiri, peluk guling, mondar mandir di kamar. and he said "Alhamdulillah. Terima kasih, sayang. Masih belum percaya." :)
Dan sekarang aku sedang menikmati saat-saat mual, yang Alhamdulillah nggak terlalu hebat, pusing yang masih suka datang, pinggang sakit, dan celana yang mulai pada nggak muat lagi, harus pinjam celana adik ipar, yang dia bilang dengan "Ini memang celana hamil, kak." Mamak kasih nasehat tiap hari, didoain Insya Allah selalu sehat. Diwanti-wanti untuk terus hati-hati. Oh, I miss you so much, mom! :(
Terima kasih Ya Allah. Engkau memberikan hadiah terindah untukku untuk yang kesekian kalinya, yang tidak bisa lagi kuhitung jumlah dan nikmatnya..